Antri Tiket kereta api
Gambir , Ngresani PT KAI .....
Kamis, 28 August 2008
Suasana hening d tengah ratusan orang yang berjubelan d stasiun gambir, ada yang tidur, ada yang maen gaple, sendenan di tiang penyangga, makan minum , njajan, ada yang ngobrol ngalor ngidul, seperti aku - istriku dan beberapa teman2 jurusan ku dan rekan2 kantorku
hp ku menunjukkan pukul 3.00 pagi
perbincangan gosip kami berlangsung di tempat terindah d stasiun gambir, glempohan beralaskan koran di atas lantai . berbaris di urutan belakang loket no 25
ada ide2 gila yang muncul d otak2 kami yang jenuh dan suntuk
"lek opo, lek ngobong gambir ae ??
"lek opo, lek nyawat sandal ae ??" d translate jadi, "bagaimana kalau melempar sandal ??"
pukul 5.00 pagi, sisi sebalah kanan barisan ada suara2 gemuruh dan teriakan2
namun karena hasutan provokator orang2 yang tidak bertanggung jawab itu pun
ada yang kehilangan tas
ada yang kehilangan sandal
ada yang kehilangan tempat makan
keadaan semakin kacau di pukul 5.00 pagi itu
sambil menunggu loket di buka pukul 7 pagi
dan melanjutkan kegiatan utama kami
pukul 06.40
(panwaslu maksudnya security gambir),akhirnya dia pun d usir dengan agak sedikit kasar
"iya, moral dan peraturan harus tetap d jalankan meski pun harus terlambat"
(kadang aturan2 itu baru d laksanakan ketika dalam kondisi injury time, kliatannya sih supaya para penegak hukum tidak terlihat malu malu in di depan umum ... syuttt ... ini rahasia kita aja...)
pukul 07.00
ada suara keras dari atas
"kereta Gajayana habis, kereta Bima habis"
” Huuuuuu ” , para peserta antrian pun berteriak2
Namun bagaimana lagi, wong kita cuman rakyat kecil
Akhirnya 10 menit kemudian,
BTW, sebenarnya ini sebuah simulasi perpolitikan Indonesia saat ini
di tengah kejenuhan dan kesuntukan akan sebuah solusi
di tengah rasan2 politik wong cilik
yang bingung akan ketidakjelasan nasibnya
di tengah saling sikutnya para peserta pemilu / partai politik
saling dorong
saling menipu
saling ejek
saling hujat
saling memikirkan dirinya sendiri
asal kepentingan nya tercapai
inilah sebuah pertunjukkan kecil kehidupan kita
begitulah sifat manusia
begitulah sifat aturan dan manjemen d negeri ini
dua-duanya tidak saling menunjang
yo wes ngene iki menungso
aku mung menungso biasa
wong cilik sing iso nulis thok
namun yakinlah “harapan itu masih ada”
MERDEKA .... !!!!